Sudah sejak dulu saya punya cita-cita untuk kuliah di luar negeri, tetapi doa dan berbagai usaha mencapainya selalu naik turun digerus rutinitas. Qodarullah di tahun 2023 semangat untuk mengejar cita-cita tersebut semakin membuncah. Berbagai persiapan dan mapping mulai saya kerjakan, termasuk mencari tahu dengan detail tentang berbagai beasiswa. Ujungnya, di akhir tahun 2023 saya melakukan sesuatu yang seharusnya sudah saya lakukan sejak dulu ; TES IELTS.

Saya mengikuti Tes IELTS pada 9 Desember 2023. Jujur, saya merasa terseok-seok karena terakhir ikut pelatihan IELTS itu pada Juli 2022. Sudah terlalu lama jedanya, sudah mulai luntur ilmunya. Alhamdulillah, 14 hari setelah tes, nilai IELTS saya keluar dengan overall score 7,0. Saya kira ini adalah hasil yang pantas melihat ketidaksiapan saya dalam mengerjakannya.

Berbekal IELTS dan berbagai dokumen akademik yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, saya memberanikan diri untuk mendaftar ke Beasiswa Chevening. Beasiswa tersebut mengharuskan kita mengisi 3 pilihan program studi (beserta universitas) yang akan kita ambil. Tentu saja setelahnya kita harus mendapatkan Unconditional Offer  setidaknya dari salah satu program studi tersebut. Setelah mencari dan menimbang, saya memutuskan memilih 3 universitas berikut :

1. University of Manchester (MA International Education - Higher Education)

2. University of Bath (MSc International Education and Globalisaton)

3. University College London (MA Education and International Development)

Proses pendaftaran ke 3 universitas tersebut saya lakukan secara mandiri. Di tengah proses, saya memutuskan untuk tidak mendaftar di UCL (pilihan ke 3) karena harus membayar biaya pendaftaran yang nilainya cukup besar bagi saya. Saya juga mengontak mantan dosen serta mantan pimpinan unit saya dulu untuk meminta Reference Letter serta doa restu.

Alhamdulillah, pada 14 Januari 2024 saya mendapatkan Unconditional Offer dari University of Manchester. Rasa bangga dan haru tiba-tiba melanda karena semakin dekat dengan cita-cita. Saya tahu perjalanan masih panjang dan masih ada potensi saya gagal di seleksi beasiswa. Namun, kemenangan kecil tetap perlu disambut dengan rasa senang. Itu cara kita menghormati perjuangan,