R/B encana?




R/B encana?

Yang terendam bukan cuma bangunan, tapi juga ketenangan.

Yang mengambang tak hanya barang, tapi kekhawatiran akan besok yang masih jadi bayang-bayang.

Yang tumbang bukan sekadar pepohonan, tapi egoisme dan kesombongan.

Yang longsor tak hanya tanah gumpalan, tapi abai kita dengan lingkungan.

Yang padam tak cuma listrik di hadapan, tapi sinar wajah yang kehilangan harapan.


Air hujan lebih tua dari kita, ia selalu merendah dari ketinggian. 

Kita saja yang berlagak tinggi menghalangi perjalananya.


Angin kencang lebih arif dari kita, ia mengajarkan bahwa yang kuat saja bisa roboh.

Kita saja yang seakan tak mau mengakui diri lemah dan ceroboh.


Sampai kapan gagal berencana diterjemahkan menjadi gagal karena bencana? 

You Might Also Like

0 komentar